Surabaya, Kota Perjuangan



"...Surabaya, Surabaya, oh Surabaya
kota kenangan, kota kenangan
takkan terlupa..."


begitulah kiranya penggalan lirik lagu keroncong yang dinyanyikan budhe Sundari Soekotjo yang pernah saya dengarkan dari sekeping CD bajakan, #upss. Dan sepertinya itu juga berlaku bagi saya. Mengapa eh mengapa? penasaran dehh...


Kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta itu memiliki sejarah tersendiri bagi saya. Disanalah mungkin saya rasakan sebuah perjuangan, walaupun ga sekeras para pejuang dulu sehingga dapat menumbangkan om AWS Mallaby namun itu cukup memberikan kenangan. Tepatnya sih setelah lulusan sekolah menengah atas yang telah saya lalui. Yaa, untuk sebuah masa didepan nanti. Mungkin waktu2 itulah disaat galau-galaunya saya, disaat mereka yang telah mendapatkan "pegangan" dengan hanya mengadu angka2 mereka, sedangkan saya? hmm, diberikan harapan palsu dan geje!. Sampai akhirnya saya hijrah sejenak ke kota yang konon namanya berasal dari perseteruan antara ikan hiu dan buaya itu. Itu semua saya lakukan dengan penuh harapan dapat menghapus segala ke-geje-an saya tadi. Banyak sih yang bertanya "kenapa harus kesana? bukannya disini bisa?". Namun "sapa yang tau coba, mungkin emang Allah memberikan jalan harus menempuh demikian sehingga geje saya dapat hilang. Husnudzon aja lah. Bismillah.." pikir saya.
Yaudah hari demi hari dijalani, dinikmati sampai hari eksekusi pun tiba. Di sebuah tempat bernama Hang Tuah saya menjalani ekesekusi, selama dua hari. Bismillah, berdoa, minta doa restu orang tua, usaha. Hanya itulah modal yang saya punya. Mungkin inilah usaha terkeras saya yang pernah saya lalui sampai saat ini. Mungkin juga keberadaan saya dikota itu dan adanya orang2 disekitar saya waktu itu memberikan motivasi tersendiri yang dapat memberikan pengaruh2 positif bagi saya.. "yaaa semoga... Aamiin" (dalam hati waktu itu). Pokoknya saya puas-puasin keberadaan saya waktu itu untuk menikmati suasana yang disuguhkan kota heroik itu, juga dengan tempat pengukir masa depan itu.. tak lain dan tak bukan untuk mensugesti diri dan memantapkan hati kalo saya besok bakal disana. "yakin! disini! di tempat ini! di gedung ini! di kota ini!".

Sampai akhirnya hari pengumuman pun tiba, penuh debar dan gemetar juga cemas. Apakah iya?? "iya, yakin aja lah, bismillah". Solat isya dulu lalu dh sambil panjatkan doa "yaa Allah semoga iyyaa.." sambil mengenang suasana kota bonek itu guna membantu memantapkan hati... .Masuk bilik, keluarkan selembar kertas pendaftaran, buka mozila firefox, tik tik tik tik tik tik tik tiktiktik, masukkan nomer, tanggal lahir. enter!. "SELAMAT........" kata pertama yang saya baca, kemudian dilanjutkan sampai selesai. Alhamdulillah... .Segera kabari orang rumah, dan mereka merasakan yang mungkin tak jauh beda dengan apa yang saya rasakan. "Terimakasih yaa Allah Engkau telah menjawab semuanya.." Senang tak terkira. "akhirnya saya ke kota itu lagi!" dalam hati.

Sehari sebelum daftar ulang, mampir warnet ."SELAMAT.." dari kota kembang. Untuk kedua kalinya saya baca kata yang sangat membahagiakan itu, kasih kabar orang rumah dan mereka pun juga ikut bahagia. Namun, disisi lain, muncul kegalauan baru,#dasar manusia, bisanya galau mulu!. Dan sampai akhirnya palu telah diketok. Harus merelakan kota "ijo" itu dan beralih kota "biru", berattt sih emang, apalagi kalo inget perjuangan waktu itu.. tapiii yaa mau bagaimana lagi. Semoga ini keputusan yang tepat, dapat membawa barokah bagi saya dan untuk semuanya . Aamiin.
"Saya akan kesana lagi suatu waktu nanti!", walau bukan dengan tujuan yang sama.

Nah sebenernya liburan semester dua ini rencana mau kesana, namun berhubung temen ada yang lagi sakit jadi mengurungkan niat dulu.
Eh tak taunya kemarin malah diajakin temen dari Jogja pergi ke Bromo lewat Probolinggo, kan otomatis nglewatin Surabaya tuh. Lumayan dah buat ngobatin kangen dengan kota pahlawan itu, meski cuma di terminal bus nya doang, terminal Bungur Asih, tapi dengan bisa menghirup udara kota yang terkenal panas itu (jika dibandingin Bandung, hhe) cukuplah bagi saya buat sedikit ngobatin kangen jroning dada. hehehe . Kapan-kapan lagi deh.. :)